TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengunjungi Pelabuhan
Pulau Baai di Bengkulu, Sabtu (4/5/2013). Kegiatan ini menjadi salah
satu agenda dalam kunjungan Menteri BUMN ke provinsi Bengkulu. Provinsi
Bengkulu yang kaya akan potensi alam, di antaranya seperti batubara,
karet, kelapa sawit, kopi, dan teh, mejadi salah satu faktor pendorong
tumbuhnya aktivitas perekonomian di wilayah tersebut.
“Potensi
alam Bengkulu yang kaya, mesti didukung dengan infrastruktur yang baik
agar dapat tercipta iklim ekonomi yang sehat dan mampu menyejahterakan
rakyat. Demi menyokong aktivitas perekonomian lokal, kami terus
mengembangakn Pelabuhan
Pulau Baai secara bertahap, seiring dengan semakin cepatnya perputaran
roda perekonomian di Provinsi Bengkulu,” ujar Dahlan Iskan.
Peningkatan
kebutuhan akan jasa pelabuhan di provinsi Bengkulu dapat menjadi salah
satu indikator pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut. Tercatat dalam
lima tahun terakhir, arus barang non-peti kemas di Pelabuhan
Pulau Baai mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 25 persen.
Peningkatan yang signifikan ini tidak lain merupakan buah dari berbagai
investasi yang digulirkan dengan tujuan membenahi fasilitas di Pelabuhan Pulau Baai.
Pada tahun 2011, PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) atau IPC selaku operator pelabuhan melakukan
pengerukan alur hingga -14 mLWS. Pengerukan ini memungkinkan kapal-kapal
peti kemas bersandar di pelabuhan tersebut, sehingga menumbuhkan
kembali pasar peti kemas yang sempat terhenti selama tahun 2005 hingga
2011. Dalam lima tahun terakhir, jumlah kapal yang bersandar di Pelabuhan Pulau Baai naik sebanyak 18%. Di samping jumlah kapal, ukuran kapal yang berlabuh di Pelabuhan
Pulau Baai pun lebih besar dari sebelumnya. Hal ini terlihat dari gross
Tonnage (GT) kapal yang tumbuh sebesar 34% sejak tahun 2007.
Sejalan dengan peningkatan jumlah dan kapasitas kapal-kapal yang bersandar, Pelabuhan
Pulau Baai mengalami peningkatan trafik arus barang yang signifikan.
Pada tahun 2010, realisasi arus barang berdasarkan perdagangan tercatat
sebanyak 2.368.794 ton, sedangkan arus barang berdasarkan distribusi
sebanyak 2.677.984 ton. Jumlah ini meningkat hampir dua kali lipat pada
tahun 2012, menjadi sebanyak 4.597.576 ton. Derasnya arus lalu lintas di
pelabuhan ini berdampak positif pada pendapatan IPC cabang Bengkulu. Pelabuhan Pulau Baai yang sebelumnya selalu mengalami kerugian, pada tahun 2012 mencatat rekor pendapatan sebesar Rp100 miliar.
Memasuki
tahun 2013, manajemen IPC cabang Bengkulu telah melaksanakan
serangkaian strategi dan sistem untuk meningkatkan efisiensi pelabuhan,
di antaranya dengan mengimplementasikan sistem 24/7, sehingga jasa
kepelabuhanan berjalan selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu
sehingga pelabuhan dapat melayani kebutuhan pelanggan setiap saat. Di
samping itu, perusahaan terus melakukan pembenahan fasilitas, serta
penambahan dermaga dan peralatan bongkar muat di pelabuhan.
“Pelabuhan
Pulau Baai sebagai salah satu infrastruktur utama penunjang ekonomi di
wilayah Bengkulu diharapkan dapat menyokong program pemerataan ekonomi
nasional yang menjadi cita-cita IPC dan pemerintah Indonesia“, tegas
Direktur Komersial dan Usaha IPC Saptono R. Irianto.
Saturday 4 May 2013
0 Response to "Dahlan Iskan : Benahi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu"
Post a Comment